Laman

Senin, 23 April 2018

saya kembali setelah 50 purnama

halo... nampak ya sudah lama sekali yaaaaa gak menulis lagi di sini.. terakhir posting menceritakan tentang kehamilan anak pertama yang sangat dinanti-nanti.. tadinya mau konsisten posting tentang perkembangan anak dari bulan ke bulan.. cuma, ternyata tidak terlaksana.. dan si anak udah besar aja sekarang..sudah 3 tahun lebih dan sudah punya adek lagi.. yeay! alhamdulillah masih diberi kepercayaan Sang Maha Pencipta untuk diamanahi satu lagi malaikat kecil yang menggemaskan.

padahal sebelumnya saya agak depresi dan sempat pasrah jika memang tidak bisa memiliki anak.. tapi ternyata hanya menunggu saat yang tepat untuk memilikinya, bukan karena tidak bisa hamil.. alhamdulillah

tulisan perdana saya setelah bertahun-tahun tidak menulis.. dan semogaaaaa saya bisa konsisten untuk terus menulis.. aamiin.. sudah ada banyak bahan tulisan di kepala yang ingin dikeluarkan, semoga bisa segera ada waktu kosong lagi untuk menulis semua..

Jumat, 23 Mei 2014

4 bulan sudah

katanya memasuki usia 4 bulan, janin di dalam kandungan ditiupkan ruh oleh Allah. makanya pada usia kandungan 17 minggu lebih ibu baru bisa merasakan tendangan-tendangan kecil di dalam rahim. di usia 17minggu juga bayi mulai bisa mendengar keributan yang terjadi di luar perut.

pekan ini, usia kandungan saya memasuki 17 minggu, sudah melewati trimester awal yang lumayan butuh tekad kuat untuk makan dan kesabaran akang waktu saya pilih-pilih makanan.

doa saya untuk janin, semoga sehat selalu di kandungan ibu, maafkan ibu belum bisa memberikan yan terbaik. semoga nanti lahir dengan selamat walau ayahmu nanti tidak mendampingi ibu. jadi anak yang sholeh, bermanfaat bagi semua orang, menjadi rahmatan lil alamin.
ah pasti semua ibu berdoa seperti itu, walau terdengar mainstream tapi ini beneran, saya selalu berdoa seperti itu.

oh, ada lagi tambahan doanya. semoga saya bisa jadi ibu yang baik buat anak saya, bisa bangun pagi dan mengurus rumah dengan baik, dan tidak pernah mengeluh lelah mengurus anak.. aamiin..

sekian dan terima kasih :p

 usg 14 weeks

yeay! sudah buncit pake banget :p

Rabu, 09 April 2014

punya anak, oke laaaaah. mendidik anak, bisa gak?

pengalaman menjadi orang tua memang belum pernah saya rasakan, saya tau mendidik anak itu sangat sulit, maka dari itu saya harus banyak belajar untuk menjadi orangtua yang baik untuk anak saya kelak. saya mulai belajar bagaimana mendidik anak dari melihat orang-orang sekitar, bagaimana mereka memperlakukan anak-anaknya.. ada beberapa yang membuat saya berpikir "saya harus seperti ini" banyak juga yang membuat saya berpikir "aduh, jangan sampe deh saya begitu"

saya banyak belajar dari ibu saya, bagaimana ibu saya mendidik anak-anaknya dengan kesabaran, bukan kekerasan. bagaimana ibu saya selalu berprasangka baik terhadap anak-anaknya, yang akhirnya mengakibatkan kami malu untuk berbuat nakal.

beberapa artikel dan buku juga saya baca untuk menambah pengetahuan saya, karena bagaimanapun kita tetap membutuhkan teori. salah satu akun medsos yang rajin saya buka dan membahas tentang parenting adalah akun @babyhijaber. kalau kita mau belajar tentang bagaimana mendidik anak, banyaaaaaaak banget kok referensi yang bisa kita dapet..

miris sekali kalau di jaman yang sudah maju ini masih banyak yang kurang peduli dengan pendidikan anaknya. berpikir kalau memasukkan anak ke sekolah yang dianggap bagus aja sudah cukup. tidak memberi pengawasan dan pendidikan yang baik di rumah. membahagiakan anak dengan harta bisa dianggap cukup.. maka tidak heran banyak kasus pembunuhan yang dilakukan remaja, kenakalan-kenakalan remaja sekarang sudah mulai macam-macam dan mulai membawa hukum.. kalau jaman saya dulu remaja mah paling nakalnya cuma bolos sekolah, ngerjain temen sebangku, berantem-berantemnya juga cuma diem-dieman aja gak sampe bunuh-bunuhan..

jadi keingetan kemaren waktu saya dan suami nonton film The Raid 2, yang menurut saya sangat sadis. di loket penjualan tiket tertulis dengan jelas bahwa film tersebut diperuntukan untuk usia diatas 17 tahun. tapi yang terlihat oleh saya adalah anak usia di bawah itu tetap bisa menonton, bahkan ada anak balita yang ikut menonton. parahnya, yang mengajak mereka adalah orangtuanya.. bayangkan adegan sadis gorok-gorokan leher, tinju-tinjuan, tembak-tembak-tembakan, dan kebut-kebutan itu ditonton oleh anak-anak kecil yang mentalnya masih labil. masih belum bisa mencerna bahwa itu hanya akting, hanya bohong-bohongan.. parahnya, orangtuanya malah mendoktrin ke anaknya, ketika anaknya bertanya "ibu, itu kenapa dia dipukuli?" ibunya menjawab "itu perampok, nak. jadi dia dipukuli". bagaimana kalo si anak berpikir "oh, kalau orang jahat boleh ya dipukuli, berarti nanti kalau temanku jahat nanti aku pukuli saja dia".. gimana cobaaa???

ah, ada lagi hal yang membuat saya tercengang kemaren.. ketika saya sedang makan bakso di warung bakso pinggiran (bukan bakso yang di mall gitu). saya memang bukan tipe orang yang terlalu higienis, tapi saya tau lah batasan-batasannya.. jadi seperti yang kita ketahui kalau saus sambal di tukang baso itu tidak sehat, mengandung pepaya busuk, cabe busuk, kadang belatung ikut masuk (ini berdasarkan tayangan tv :p) saya jarang sih makan saus sambal di tukang baso, seringnya saya bawa saus sambal sendiri dari rumah. dikarenakan saya sedang hamil, sebenernya makan baso juga rada-rada dilarang karena takut ada bahan berbahaya di basonya, tapi kalo sesekali gak apa-apalah, saya hanya makan baso tanpa sambal. apa yang membuat saya tercengang? saya melihat bayi berusia mungikin kurang dari 6 bulan (karena dia duduk masih belum tegak), sedang disuapi ibunya kuah+mie baso oleh ibunya. kuahnya berwarna coklat kemerahan campuran saus racun dan kecap sepertinya. ditambah minuman si bayi ini adalah teh botol sodara-sodara.. orang-orang sekitar juga menatap heran, tapi tidak berani menegur, termasuk saya.. kasiannya bayi itu, usia segitu harusnya belum makan garam dan gula, karena ginjalnya masih belum bisa bekerja maksimal. apalagi kalau di bawah usia 6 bulan memang belum waktunya makan.. mudah-mudahan ibu tersebut segera disadarkan..

hal-hal seperti itu yang bisa menambah pengetahuan tentang mendidik dan membesarkan anak.. mudah-mudahan saya bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anak saya.. kadang memiliki kesalahan gak apa-apalah, asal salahnya jangan keterlaluan aja.. saya tau, berkomentar itu memang mudah, belum tentu kita bisa melakukan dengan baik.. tapi kalau kita berusaha lebih, pasti erornya gak sebanyak sebelumnya.. :) sampai sekarang saya masih harus banyaaaaaaaak belajar tentang cara mendidik anak.

akhirnya dia datang....

ada beberapa hal dalam hidup saya yang mebuat saya semakin yakin bahwa jodoh, rejeki, dan maut itu sudah tertulis ketika kita dilahirkan ke dunia ini.. salah satunya ketika saya akhirnya menikah dengan akang.. dari dulu gak pernah nyangka bakal nikah sama dia, tappi pada akhirnya nikah juga.. orang yang sama sekali tidak pernah terpikirkan, diperhitungkang, malah justru dulu saya yang paling getol menjodoh-jodohkan akang dengan teman saya..

dan ada satu hal lagi yang membuat saya semakin yakin tentang Kehendak Allah pasti akan terlaksana.. bagaimanapun caranya jika Allah sudah menghendaki maka hal tersebut akan terjadi.
Alhamdulillah, setelah penantian yang lumayan panjang, saya akhirnya diberi amanah janin dalam rahim saya.. Subhanallah, Allahu Akbar..

saya tidak pernah menyangka kalau saya akan diberi amanah dalam waktu dekat ini.. apalagi beberapa waktu lalu saya sempat LDR dengan akang selama hampir 2 bulan, begitu bertemu saya langsung terserang penyakit radang paru akibat alergi (sepertinya saya sudah tidak cocok lagi dengan udara pulau jawa yang penuh polusi), baru seminggu sembuh, alergi saya kambuh lagi mengakibatkan saya sakit flu.. ditengah-tengah masa sakit itulah saya mendapatkan kenyataan bahwa saya tengah hamil..

ketika saya mengalami telat haid, saya tidak langsung melakukan testpack. karena saya sudah kapok dengan kejadian sebelum-sebelumnya. telat sehari langsung testpack, rupanya siklus haid saya mundur. memang saya sempat mengalami kemunduran siklus haid, dulu siklus haid saya 28-29 hari. tapi setengah tahun belakangan siklus haid saya maju mundur, kadang 33hari, 31hari, bahkan pernah 35hari.. terakhir kemarin siklus haid saya 33hari. dikarenakan pengalaman itu maka saya tidak langsung testpack, saya ingin menunggu sampai hari ke 35, karena kata teman saya yang bidan, siklus haid di atas 35hari itu menandakan adanya gangguan..

ketika hari ke-35. tepatnya tanggal 5 maret, saya melakukan testpack. hasilnya cukup membingungkan. di menit-menit awal terlihat garis 2 namun samar, tapi semakin lama-semakin jelas. yang saya tahu, akurasi testpack itu paling besar di 10 menit pertama, ketika itu masih samar. maka saya ragu dan memutuskan untuk testpack lagi esokan harinya. keesokan harinya sudah terlihat lumayan jelas, saat itu perasaan saya campur aduk.. senaaaang sekali tapi sekaligus khawatir.. dikarenakan 2 pekan sebelumnya saya sempat mendonorkan darah dan bermain permainan yang lumayan ekstrim (flying fox). beberapa jam setelah saya testpack, saya berbincang dengan suami. mengatakan betapa senangnya saya, lalu kami mulai merencanakan semuanya. sampai pada satu ucapan yang sebenarnya itu hanya bercanda, akang bilang "eh itu testpack kamu beli udah lama kan? jangan-jangan itu kadaluarsa lagi". memang itu testpack saya beli satu setengah tahun lalu, dan benar saja... itu testpack sudah kadaluarsa febuari 2014.. rasanya itu yaaaaa, kaya naik roller coaster yang ada di Jepang, yang awalnya naik tegak lurus ke atas, lalu turunnya pun tegak lurus ke bawah.. (gak pernah naik sih, cuma pernah liat liputannya di tv :p )..

akhirnya saya memutuskan membeli testpack baru dan memakainya setiap hari sampai tanggal 8maret, hari sabtu. karena dokter yang dulu sempat menjadi tempat konsul untuk promil baru praktek lagi hari sabtu.. dan ketika saya ke dokter, saya menceritakan semuanya termasuk masalah saya dan suami. dokter pun seperti kaget, ekspresinya kaya yang bilang "wah kok bisa yaaaa", waktu itu dokter hanya bilang "alhamdulillaaaah,,,, memang sebenarnya hanya dibutuhkan satu sel telur dan satu sperma untuk menjadi hamil secara teorinya"... ketika dokter melakukan usg, saya melihat kantung janin di sana, saat itulah saya baru percaya bahwa saya hamil. dan yang semakin membuat saya bahagia adalah posisi kantungnya berada di tempat yang benar dan baik.. Alhamdulillah..

di saat saya mulai pasrah dan hampir menyerah, saat itulah Allah memberikan harapan kepada saya. sesungguhnya Allah bukan tidak mendengar setiap doa saya, Allah selalu memerhatikan saya, hanya saja Allah tau kapan waktu yang tepat untuk saya mendapatkannya. di saat saya sudah siap, di saat saya sudah memiliki mental yang kuat.. sesungguhnya Allah yang sudah menyiapkan itu semua untuk saya.. Subhanallah..

dan ketika pertama kali saya mendengar detak jantung janin yang ada di rahim saya, saya merasa terharu dan meneteskan air mata.. proses kehamilan membuat saya takjub.. dua sel bertemu membentuk hal baru, sel-sel saling menyokong dan beberapa 'bunuh diri' agar terbentuk jari-jari mungil yang sempurna.. ah terharuuuu...

untuk janinku yang ada di rahim, semoga sehat selalu sampai kita dipertemukan nanti.. semoga ibu bisa menjadi orangtua yang baik untukmu kelak... aamiin

Minggu, 02 Februari 2014

cinta untukmu luar biasa

siang ini saya sedang menikmati kumpulan lagu-lagu galau yang ada di hp saya. (mohon maaf permulaannya macam nulis diary). lagu-lagu galau yang ada, beberapa lagu liriknya "gue banget", ada juga yang saya suka dengan penyanyinya atau musiknya (urusan liriknya "gue banget" atau gak, gak masalah).

mau ngebahas salah satu lagu yang ada di sana, judulnya Manusia Biasa, penyanyinya Yovie and The Nuno. waktu lagu ini terputar, tiba-tiba aja terpikir sesuatu di otak saya.. pikiran iseng sih, mari kita tulis di sini.. hehehe..

"Aku memang manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah, 
namun di hatiku hanya satu, 
cinta untukmu luar biasa..."

begitu mendengar lirik ini, saya langsung berpikir.. ini cinta untuk siapa ya yang luar biasa?
kekasih?
orang tua?
atau Tuhan?

lalu terbayang sepasang selebritis yang sekarang sedang heboh, beritanya wara-wiri di mana-mana. dari berita mualaf, kembali ke agama asal, pembatalan nikah, endingnya murtad.. yaaaaaa itu urusan mereka lah yaaaa, tapi saya mau berkomentar sedikit dan mengaitkan dengan lirik di atas..

jika dikaitkan dengan kasus itu, mungkin jadinya cinta untuk kekasih yang luar biasa. mengatasnamakan manusia yang penuh kesalahan dan dosa.. hingga melupakan cinta kepada orangtua dan Tuhan.. eh ini cuma kemungkinan yaaaaa, sekali lagi ini cuma opini aja.. hehehe.. mari dilanjut...

"Kemanakah dirimu yang dulu cinta aku..
dimanakah dirimu yang slalu merindukankuuu.."

lirik di atas seperti pertanyaan orangtua kita. begitu kita menemukan tambatan hati, sering sekali kita melupakan orangtua, atau bahkan Tuhan (astaghfirullah).
padahal yang tidak pernah meninggalkan kita adalah orangtua dan Tuhan.. mereka selalu ada dan selalu memerhatikan kita dari kejauhan.
ibu kita selalu menyebutkan nama kita dalam setiap doanya. ayah kita selalu mengawasi dari kejauhan, hingga kadang kita tidak menyadari. Tuhan, Allah yang selalu hadir dalam setiap napas kita.. bukan sekedar janji gombal kekasih yang sering diucapkan, yang sering membuat hati berdebar dan terlena..

jadi, kalau sekarang terngiang lagi lagu itu, maka seharusnya cinta kita yang luar biasa ini teruntuk orang tua dan Tuhan.. tidak ada lagi pernikahan beda agama, tidak ada lagi pernikahan tanpa restu..
karena sesungguhnya pernikahan sejati adalah pernikahan yang berlandaskan kecintaan kepada Tuhan yang dibimbing oleh restu orangtua..

teruntuk kedua orangtua dan mertua saya, (ibu-bapak, mamah-papah), suami saya (akang).... saya mencintai kalian karena Allah.. cinta yang luar biasa ini saya berikan untuk kalian atas kehendak Allah.. semoga kita dapat bertemu lagi di Surganya Allah.. aamiin











Kamis, 09 Januari 2014

Happy 2nd anniversary

Selamat tahun baru dan selamat datang bulan januari.. bulan yang saya tunggu-tunggu kedatangannya.. karena di bulan januari ada moment yang luar biasa besar dalam hidup saya, yang mengubah hidup saya, dan membuat saya merantau jauh ke pulau kalimantan..

Tepat tanggal 7 januari saya terikat dunia akhirat dengan akang.. alhamdulillah, januari ini adalah tahun kedua kami.. kalo ditanya selama 2 tahun ini apa aja yang udah didapat, banyak banget.. ibaratnya dalam 2 tahun ini saya 'ditempa' agar jadi orang yang lebih baik, istri yang lebih baik.. akhir 2011 saya belum bisa masak, sekarang saya udah bisa masak. Dulu saya masih childish, sekarang sedikit dewasa (kata teman saya), ah pokoknya banyak lah dari saya yang berubah..

Dan perubahan saya ini ada berkat jasa suami saya, yang selalu sabar membimbing saya.. selalu setia mendampingi saya.. selaluuuuuuuuuu deh pokoknya.. hehehe

Alhamdulillah.. selama ini saya selalu bahagia bersama akang.. walau kadang suka berantem-berantem dikit (namanya juga dua orang yang beda).. semoga selalu seperti ini selamanya sampe kakek nenek.. selalu ditakdirkan berjodoh dunia dan akherat.. dan yang paling penting.. selalu inget tujuan pernikahan adalah untuk beribadah, jadi apapun yang terjadi nanti selalu inget semua untuk ibadah.. seberat apapun nanti halangan dan cobaan, kembalikan ke Allah.. ikhlaskan semuanya dan yakin apapun itu, adalah yang terbaik untuk kita.. aamiin :)

Saya cinta kamu karena Allah, wahai suamiku :*

070112-070114

Selasa, 03 September 2013

wanita karir atau fulltime irt?

menjadi fulltime ibu rumah tangga atau tetap berkarir setelah menikah adalah pilihan yang sulit dan harus dipikirkan matang-matang, menurut saya. keputusan tersebut tidak boleh berdasarkan paksaan dari pihak manapun, termasuk orangtua dan suami. karena keduanya memiliki beban dan konsekuensi masing-masing.

dua hari terakhir ini saya menemukan dua kasus yang hampir serupa, keduanya mengenai pilihan wanita setelah menikah. saya hanya menjadi pendengar saja, tidak bisa memberikan solusi, saya hanya bisa mensupport mereka saja, apapun keputusan mereka.

jadi kasus pertama adalah salah satu sahabat saya, dia wanita karir kebetulan nasibnya seperti saya (belum dikaruniai anak). dia bercerita sangat stress berada di lingkungan kantornya yang sangat tidak nyaman. baik dari segi sistemnya maupun individunya. dia mencoba bertahan di sana tapi sepertinya tidak mungkin jika terus menerus di tempat itu. ingin resign tapi hati masih ingin bekerja. ingin tetap bekerja tapi beda kantor, ada beberapa pertimbangan keluarga yang harus dipikirkan juga, intinya serba salah dia, tetap di kantor tapi hati dan pikiran kacau, ingin resign tapi ada maslaah keluarga yang menjadi penghalangnya.

dia sempat bertanya kepada saya, bagaimana rasanya jadi fullyime IRT, karena saya memang menginginkan itu ya saya katakan saya menikmati sekali, walau ada beberapa dukanya tapi karena saya menginginkan menjadi fulltime IRT, ya saya harus menerima konsekuensinya. yang saya lihat sih dia masih ragu juga untuk menjadi fulltime IRT

lain halnya dengan sahabat saya yang lainnya. dia dulu sempat bekerja, hampir satu tahun dia menikah dan hamil. otomatis dia harus resign karena harus pindah pula mengikuti suaminya yang berada di luar pulau jawa. dia resign di saat sedang senang-senangnya bekerja. sampai sekarang, hampir 2 tahun dia menjadi fulltime IRT. berbeda dengan saya, dia merasa terpenjara di rumah sendiri. dikarenakan masih ingin merintis karir. ditambah lagi sedikit sekali temannya sekarang dibanding dulu ketika bekerja, bisa dibilang sekarang temannya cuma saya. jadi dia sering sekali berangan-angan untuk kembali bekerja. tapi susah jugam karena dia memiliki batita yang masih membutuhkan pengawasan dan pendidikan, gak tega juga katanya untuk meninggalkan anaknya.

satu hari teman saya ini lihat ada lowongan pekerjaan yang pas untuk dia. sudah prepare segala macem untuk melamar bahkan untuk bekerja. tapi akhirnya tidak jadi karena memikirkan anaknya yang masih sulit untuk ditinggal. jadi terpaksa dia mengubur keinginan untuk berkarir, mungkin untuk selamanya.

dari dua cerita sahabat-sahabat ini, ditambah dengan pengalaman saya pribadi, kadang apa yang kita inginkan itu tidak selamanya bisa sempurna terlaksana. pasti akan ada ujiannya. jadi keputusan untuk berkarir atau menjadi fulltime IRT pun harus dipikirkan masak-masak, mau pilih yang mana. kalau sudah dipilih, dipersiapkan jalannya sambil bersiap menerima konsekuensinya. dan kalau sudah melaksanakan kesemuanya tapi masih belum tercapai, ya berarti memang itu yang terbaik buat kita.
tinggal kita mensyukuri apa yang sudah kita miliki, mencoba menikmati dengan apa yang kita hadapi, dan stop mengeluh, karena mengeluhpun tidak akan menyelesaikan masalah..

menjadi wanita karir dan fulltime IRT, keduanya baik, asala kita maksimal dalam menjalankannya, apapun itu :)