Laman

Rabu, 21 Maret 2012

Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh

Ksatria jatuh cinta pada Puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari.
Sang Puteri naik ke langit.
Ksatria kebingungan.
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tahu caranya terbang.
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu.
Tapi kupu-kupi hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.
Ksatria lalu belajar pada burung gereja.
Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara.
Ksatria kemudian berguru pada burung elang.
Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung.
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi.
Ksatria sedih, tapi tak putus asa.
Ksatria memohon pada angin.
Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi, lebih tinggi dari gunung dan awan.
Namun Sang Puteri masih jauh di awang-awang, dan tak ada angin yang mampu menusuk langit.
Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa.
Sampai satu malam ada Bintabg Jatuh yang berhenti mendengar tangis dukanya.
Ia menawari Ksatria untuk mampu melesat secepat cahaya.
Melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit dijadikan satu.
Namun kalau Ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya, maka ia akan mati.
Hancur dalam kecepatan yang membahayakan, menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat.
Ksatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada Bintang Jatuh menjadu sebuah nyawa.
Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan.
Bintang Jatuh menggenggam tangannya.
"Inilah perjalanan sebuah Cinta Sejati," ia berbisik,
"tutuplah matamu, Ksatria. Katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya."
Melesatlah mereka berdua.
Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati Ksatria mungil, tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta.
Dan ia merasakannya... "Berhenti!"
Bintang Jatuh melongok ke bawah, dan ia pun melihat sosok puteri yang kesepian.
Bersinar bafaikan Orion di tengah kelamnya galaksi.
Ia pun jatuh hati.
Dilepaskannya genggaman itu.
Sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya.
Ksatria melesat menuju kehancuran.
Sementara Sang Bintang mendarat turun untuk dapatkan Sang Puteri.
Ksatria yang malang.
Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan Aurora.
Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Ksatria.
-Supernova, KPBJ. Dee-

Selasa, 20 Maret 2012

udah isi?

pertanyaan itu sering muncul buat saya akhir akhir ini. inginnya saya jawab "udah" dengan ekspresi bahagia, tapi terpaksa saya jawab "belum" dengan nada membesarkan hati, hati saya sendiri. beberapa kali mimpi hamil dan menggendong bayi, saya pikir itu pertanda kalau saya sudah ditakdirkan menjai ibu, tapi ternyata memang belum waktunya. yah mau gimana lagi, kata teman saya "manusia mah hanya bisa berusaha, hanya Allah yang akan menentukan hasilnya".

suami saya mungkin maklum kalau saya ingin sekali hamil, karena saya punya tiga teman di sini. dan ketiganya sedang hamil. dua hamil muda, dan satu hamil besar, awal bulan depan melahirkan. setiap menemani mereka memenuhi ngidamnya, saya jadi kepingin ngidam juga. melihat foto foto usg anak mereka saya jadi ingin di usg juga (lhooooo??).. hehe

yah, semoga saja saya segera diberi amanah yang luar biasa besar namun menyenangkan, insyaAllah..
sekarang, kalau ada yang bertanya "sudah isi?" saya selalu minta didoakan, kan semakin banyak yang mendoakan semakin besar kemungkinan doa diijabah.. jadi, mohon doanya yaaaa.. hehehe

Rabu, 07 Maret 2012

repost from my multiply

ini di repost dari multiply saya..
foto foto waktu saya menikah dengan di penakluk hati :">
silahkan di cek di sini dan di sini