pernah merasakan marah memuncak kepada seseorang dan hanya bisa diekspresikan dengan senyum getir?
beberapa hari lalu saya mengalami, dan sampai saat ini saya masih mengingat kejadiannya, bahkan rasa amarah yg datang ketika itupun masih ingat.
sebab apa saya marah, tentu bukan sekedar hal sepele buat saya. saya memang tipikal orang yang suka marah,tapi biasanya setelah saya meluapkan seketika itupun saya lupa.
tapi, empat hari lalu benar benar akan saya ingat kemarahan saya. bagaimana mungkin saya tidak marah mendengar suami saya dihina oleh orang lain. mungkin yang dia maksud hanya gurauan, tapi bagi saya itu sebuah penghinaan. terlebih yang dia hina suami saya.
saya merasa tidak ada hak dia menghina suami saya, dia tidak pernah mengenal suami saya, bahkan dia tidak tahu nama suami saya. justru ini yang membuat saya semakin geram. saya saja yg tau siapa,bagaimana,dan seperti apa suami saya tidak pernah menghina..
dan kewajiban sayalah sebagai seorang istri untuk membela orang yang memberi saya nafkah, mencurahkan kasih sayangnya untuk saya, menjaga saya siang dan malam..
teruntuk siapapun yang akan menyakiti dan menghina suami saya, berhati-hatilah! anda akan berhadapan dengan saya!! mungkin kemarin atau hari ini saya hanya tersenyum menanggapi anda, tapi anda bisa lihat esok.. *evilsmirk*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar