bismillah..
jelang sepekan saya menikah, saya ingin berbagi pengalaman ketika menjalani bimbingan pranikah di kantor urusan agama.. seharusnya saya datang bersama sang calon suami, tapi apa daya dia masih di pulau sebrang, jadinya saya datang sendirian.. sudah datang sendiri, salah jadwal pula.. harusnya saya datang hari selasa, tapi saya datang hari kamis dan kepagian.. bukan karena saya kerajinan, tapi karena surat undangan dari KUA tidak sengaja dicuci oleh istrinya tetangga saya yang bekerja di kelurahan yang saya mintai tolong untuk mengurus pernikahan saya.. (fiuuuh.. panjang ya..) akibatnya saya tidak tau jadwal dan syarat syarat yang harus dibawa..
untungnya walaupun saya salah jadwal, pihak KUA mau melayani saya.. awalnya saya dipersilakan untuk memeriksa berkas berkas.. sempat tersendat karena saya tidak tahu berapa besar mas kawin yang akan saya terima nanti.. tapi lagi lagi pihak KUA berbaik hati, mempersilakan saya langsung saja mendengarkan bimbingan pranikah, urusan mas kawin ditunda sementara waktu.. kira kira begini lah materi yang disampaikan bapak Udin, petugas KUA yang menyampaikan bimbingan pranikah..
dalam membina rumah tangga itu sebenarnya simpel, hanya cukup mempelajari ajaran Allah.. dimulai dari sifat Allah Yang Maha Menciptakan, Allah bisa menciptakan dunia hanya dengan satu ucapan "kun faya kun" jadi maka jadilah.. tapi yang terjadi adalah, dunia ini dibentuk melalui beberapa tahapan.. ini dikarenakan Allah ingin umat-Nya memahami hakikat tahapan dan proses.. begitu juga dalam rumah tangga, akan ada beberapa tahapan dalam rumah tangga.. tahapan pertama yaitu romantisme, lalu perjuangan, dan yang ketiga dan yang paling sulit adalah semangat dalam menjaga romantisme dan perjuangan itu sendiri..
lalu, di dalam Al-Quran disebutkan perumpamaan suami-istri itu ibarat pakaian.. suami adalah pakaian bagi istrinya, dan istri merupakan pakaian bagi suaminya.. tanpa kita sadari, benda yang paling dekat dengan kita adalah pakaian.. tanpa pakaian kita akan terlihat aneh dan kita membutuhkan pakaian.. suami istri pun begitu, fungsinya sama seperti pakaian..
fungsi pakaian yakni :
1. menutupi aurat.
sebagai pasangan, kita wajib menutupi aib dan kekurangan pasangan kita.. tak pantas rasanya jika kita mengumbar kejelekan dan aib pasangan kita.. itu sama saja kita membongkar aib diri sendiri..
2. sebagai penyempurna penampilan.
sesuatu yang sempurna yakni sesuatu yang pas dan sesuai.. maka kita sebagai pasangan harus mengkondisikan diri agar menjadi yang sesuai dan yang pas dengan pasangan..
3. sebagai pelindung.
sikap kita harus melindungi pasangan kita dalam keadaan apapun.. suami melindungi istri, istri pun demikian.. melindungi suami..
menurut saya, semua nya akan terasa mudah jika kita meluruskan niat lagi.. dimana pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah kita pada Allah.. sehingga sebesar apapun cinta kita pada pasangan, tidak akan mengalahkan cinta kita pada Allah.. karena kita mencintai pasangan kita karena Allah.. dan itulah cinta yang hakiki.. semua ujian yang menghadang akan bisa diatasi jika berlandaskan pada niat yang lurus..
karena sesungguhnya senjata untuk mengarungi bahtera rumah tangga adalah niat karena Allah dan komunikasi yang sehat dengan pasangan.. dan bentengnya adalah komitmen dan cinta..
Bagus sekali uraiannya. Boleh dikutip yaaa. Saya sedang menyusun buku tentang pernikahan. Jaman saya menikah duluuuu, belum ada keharusan ikut bimbingan pra nikah. Wejangan disampaikan yaaa pas sesudah akad itu.
BalasHapusboleh sekali mbak.. semoga bermanfaat :)
Hapusalhamdulillah sekarang sudah ada fasilitas bimbingan pranikah.. tapi ternyata gak semuanya sih.. beberapa teman saya yg menikah setelah saya gak ada bimbingan pranikah. entah memang tidak ada atau pihak KUA nya yg malas.. heheu